Perusahaan Pembuat Oreo Menggunakan AI untuk Menciptakan Rasa Baru

Berikut adalah 6 poin yang paling penting dari artikel ini:

  • Mondelez menggunakan AI untuk menciptakan rasa baru: Perusahaan di balik kue Oreo telah mengembangkan algoritma AI untuk membayangkan rasa baru untuk merek-mereknya.
  • AI menciptakan produk seperti “Oreo Gluten-Free Emas” dan Chips Ahoy yang diperbarui: Algoritma AI telah menciptakan lebih dari 70 produk, termasuk rasa baru dari Oreo dan Chips Ahoy.
  • AI dilatih untuk mengoptimalkan faktor sensorik tertentu: AI diberitahu untuk memanggil karakteristik aroma seperti “terbakar,” “rasa telur,” dan “berminyak,” serta faktor rasa seperti “mentega,” “rasa asin di mulut,” dan “intensitas vanila,” antara lain.
  • Penguji rasa manusia memastikan kreasi AI dapat dinikmati: Mondelez mempekerjakan penguji rasa manusia untuk memeriksa kreasi AI.
  • Algoritma AI telah dikembangkan sejak 2019: Algoritma AI dikembangkan sejak 2019 dalam kerja sama dengan konsultan perangkat lunak Fourkind.
  • Mondelez berhati-hati dalam menerima saran AI: Manajer penelitian dan pengembangan Mondelez, Kevin Wallenstein, mengakui bahwa saran AI dapat tidak enak, seperti kue yang terlalu banyak menggunakan soda kue.

Dalam upaya untuk tetap relevan di pasar yang semakin kompetitif, perusahaan makanan olahan Mondelez telah mengembangkan algoritma AI untuk membayangkan rasa baru untuk merek-mereknya. Dengan menggunakan teknologi ini, perusahaan di balik kue Oreo, Keripik Ahoy, Clif Bars, dan makanan ringan populer lainnya berharap dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan kepuasan konsumen.

Menurut laporan Wall Street Journal, Mondelez telah mengembangkan algoritma AI yang dapat membayangkan rasa baru untuk lebih dari 70 produk. Algoritma ini dilatih untuk mengoptimalkan faktor sensorik tertentu, seperti aroma dan rasa, untuk menciptakan kreasi yang unik dan menarik.

“Kami ingin menciptakan rasa baru yang dapat memuaskan konsumen kami,” kata Kevin Wallenstein, manajer penelitian dan pengembangan Mondelez. “Dengan menggunakan algoritma AI, kami dapat meningkatkan kemampuan kami untuk menciptakan kreasi yang inovatif dan menarik.”

Algoritma AI ini telah digunakan untuk menciptakan produk seperti “Oreo Gluten-Free Emas” dan Chips Ahoy yang diperbarui. Mondelez juga telah menggunakan algoritma ini untuk menciptakan resep baru untuk merek-merek lainnya, seperti Clif Bars dan makanan ringan populer lainnya.

Namun, tidak semua saran AI dapat dinikmati. Menurut Wallenstein, algoritma AI dapat menciptakan kreasi yang tidak enak, seperti kue yang terlalu banyak menggunakan soda kue. Oleh karena itu, Mondelez telah mempekerjakan penguji rasa manusia untuk memeriksa kreasi AI sebelum memasarkannya.

“Kami ingin memastikan bahwa kreasi kami dapat dinikmati oleh konsumen kami,” kata Wallenstein. “Dengan menggunakan algoritma AI dan penguji rasa manusia, kami dapat meningkatkan kemampuan kami untuk menciptakan kreasi yang unik dan menarik.”

Dengan menggunakan teknologi AI, Mondelez berharap dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Namun, masih banyak yang harus dilakukan untuk menciptakan kreasi yang dapat memuaskan konsumen.

“Kami masih dalam proses pengembangan algoritma AI ini,” kata Wallenstein. “Namun, kami berharap dapat meningkatkan kemampuan kami untuk menciptakan kreasi yang inovatif dan menarik.”

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *